Pengelolaan sampah menjadi tantangan besar bagi banyak daerah di Indonesia seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan aktivitas perkotaan. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai daerah mulai menerapkan sistem Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Terpadu sebagai solusi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan.
Apa Itu TPA Terpadu?
TPA Terpadu merupakan fasilitas pengelolaan sampah yang menggabungkan berbagai metode untuk meminimalkan dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi dalam penanganan limbah. Tidak hanya sebagai tempat pembuangan, TPA Terpadu juga menjalankan proses pengolahan seperti pemilahan sampah, daur ulang, komposting, hingga pemanfaatan limbah sebagai sumber energi.
Data Meningkatnya Sampah pada Kota Besar di Indonesia
​Menurut data yang dirilis oleh Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2023, beberapa kota di Indonesia menghasilkan timbulan sampah yang signifikan. Jakarta Timur menempati posisi teratas dengan total timbulan sampah tahunan mencapai 851.613,56 ton, atau sekitar 2.333,19 ton per hari.
Jakarta Barat berada di posisi kedua dengan 748.135,30 ton per tahun (2.049,69 ton per hari), diikuti oleh Jakarta Selatan dengan 719.463,79 ton per tahun (1.971,13 ton per hari). Kota Bandung juga mencatat timbulan sampah yang tinggi, dengan total 503.627,36 ton per tahun. Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2024, jumlah penanganan sampah mencapai 29.105,02 ton, dengan peningkatan signifikan pada bulan-bulan berikutnya.
Puncaknya terjadi pada Maret 2024 dengan 33.486,6 ton. Informasi ini diperoleh dari pemeringkatan infografis oleh Goodstats.id yang bertujuan menyoroti tantangan besar yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia dalam pengelolaan sampah dan pentingnya upaya berkelanjutan untuk mengatasinya
TPA Terpadu yang Mampu Menyelesaikan Masalah Sampah
Salah satu contoh keberhasilan pengelolaan sampah dengan sistem TPA Terpadu dapat dilihat di TPA Benowo, Surabaya. Sebelum diterapkannya sistem ini, kota Surabaya menghadapi tantangan besar dalam menangani timbulan sampah yang terus meningkat. Namun, dengan pengelolaan berbasis teknologi waste to energy (WTE), TPA Benowo kini mampu mengolah sampah menjadi energi listrik.
Dengan kapasitas pengolahan sekitar 1.000 ton sampah per hari, TPA ini dapat menghasilkan listrik sebesar 11 megawatt, yang sebagian disalurkan ke jaringan PLN. Selain itu, program daur ulang dan pemanfaatan gas metana dari sampah yang membusuk turut mengurangi pencemaran lingkungan dan memperpanjang usia operasional TPA. Keberhasilan ini menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota dengan sistem pengelolaan sampah terbaik di Indonesia.
Penggunaan Mesin untuk Pengolahan Sampah di TPA Terpadu
Di berbagai TPA Terpadu, penggunaan mesin pengolahan sampah menjadi solusi efektif dalam mengurangi timbunan limbah dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah. Salah satu teknologi yang sering digunakan adalah mesin pencacah dan pemilah sampah, yang membantu memisahkan material organik dan anorganik sebelum masuk ke tahap pengolahan lebih lanjut.
Selain itu, teknologi pirolisis juga mulai banyak diterapkan untuk mengolah sampah plastik dan karet menjadi bahan bakar alternatif. Mesin pirolisis bekerja dengan memanaskan limbah dalam kondisi tanpa oksigen, mengubahnya menjadi minyak bakar berkualitas tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber energi.
Saat ini, produksi mesin pirolisis semakin berkembang pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi pengelolaan limbah yang lebih efektif dan ramah lingkungan. Berbagai produsen menghadirkan teknologi canggih untuk mengubah sampah plastik dan karet menjadi bahan bakar alternatif, salah satunya adalah Asterra.
Sebagai penyedia mesin pengolahan sampah terbaik di Indonesia, Asterra menawarkan teknologi pirolisis unggulan yang tidak hanya membantu mengurangi pencemaran, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru. Dengan penerapan mesin-mesin canggih ini, TPA Terpadu tidak lagi sekadar menjadi tempat pembuangan, tetapi juga pusat pengolahan limbah yang berkontribusi pada keberlanjutan energi dan lingkungan.
Mesin Pirolisis Asterra
Mesin pirolisis Asterra merupakan solusi inovatif dalam pengolahan limbah karet dan plastik, khususnya ban bekas, dengan mengubahnya menjadi Rubber Compound Oil (RCO). RCO adalah minyak bakar alternatif berkualitas tinggi yang dihasilkan melalui proses penyulingan tanpa tambahan zat aditif, menghasilkan cairan minyak dengan daya oktan hampir setara dengan solar.
Dengan dimensi 11x3x3 meter, mesin pirolisis Asterra memiliki kapasitas 1 ton per proses dan dilengkapi penggerak dinamo 10 HP. Material rangka berbahan IWF dan body berbahan mild steel, memastikan daya tahan dan efisiensi operasional yang tinggi. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan BBM, teknologi ini menjadi solusi tepat bagi industri dan masyarakat yang ingin berkontribusi dalam pengelolaan limbah.
Mesin Penepung Arang Pirolisis
Mesin penepung arang berfungsi untuk menggiling arang sisa pembakaran dari proses pirolisis menjadi tepung halus, yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan briket. Prosesnya sederhana, tepung arang hanya perlu dicampur dengan tepung kanji dan air, kemudian diaduk hingga merata sebelum dicetak dan dikeringkan.
Dirancang dengan dimensi 120x80x130 cm, mesin ini memiliki kapasitas 100 kg/jam dan digerakkan oleh diesel 8 HP, dengan rangka berbahan UNP dan siku besi untuk ketahanan maksimal. Mesin ini dapat diintegrasikan ke dalam sistem pengolahan limbah berbasis pirolisis, menjadikannya solusi tepat untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah menjadi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan menguntungkan.
Jika Sobat Mesin tertarik untuk memesan atau membutuhkan informasi lebih lanjut, segera hubungi kami di nomor +62 8571 1111 141 dan +62 823 1111 1141. Kami siap membantu mewujudkan bisnis Sobat Mesin dan kunjungi website asterra.id sekarang juga!
