Dalam dunia kuliner, inovasi terus berkembang untuk menciptakan metode memasak yang lebih efisien dan sehat, salah satunya adalah vacuum frying. Metode ini kian populer karena mampu menghasilkan makanan renyah dengan kandungan minyak yang lebih sedikit dibandingkan penggorengan biasa. Di sisi lain, meski penggorengan konvensional telah lama menjadi teknik utama dalam memasak, namun banyak orang menggunakan untuk mencari alternatif yang lebih baik.
Pengertian
Vacuum frying dan menggoreng biasa adalah dua metode pengolahan makanan yang sama-sama menghasilkan makanan yang renyah dan gurih, namun dengan cara dan hasil yang berbeda. Menggoreng biasa adalah teknik penggorengan yang dilakukan pada tekanan atmosfer normal dan suhu tinggi, biasanya berkisar antara 160°C hingga 180°C. Dalam artikel ini akan membahas perbedaan signifikan dari keduanya.
7 Perbedaan Vacuum Frying dengan Menggoreng Biasa
Berikut adalah 7 perbedaan antara vacuum frying dengan menggoreng biasa:
Teknologi Penggorengan
Vacuum frying menggunakan teknologi vakum yang mengurangi tekanan udara di dalam mesin, memungkinkan penggorengan pada suhu rendah. Sebaliknya, penggorengan biasa hanya memanfaatkan tekanan atmosfer normal tanpa teknologi tambahan. Perbedaan ini membuat vacuum frying lebih kompleks secara teknis, sementara menggoreng biasa lebih sederhana dan umum digunakan.
Suhu Penggorengan
Vacuum frying berlangsung pada suhu rendah, sekitar 80-120°C, suhu yang lebih rendah membantu menjaga kualitas makanan dan nutrisi. Sementara penggorengan biasa memerlukan suhu tinggi, sekitar 160-200°C, untuk memasak bahan dengan cepat, tetapi ini bisa merusak kandungan nutrisi dan meningkatkan risiko pembakaran bahan.
Kadar Minyak
Makanan yang digoreng dengan vacuum frying menyerap lebih sedikit minyak karena proses pada tekanan rendah mengurangi kadar minyak yang masuk ke dalam makanan. Sementara itu, menggoreng biasa cenderung menghasilkan makanan yang lebih berminyak, karena suhu tinggi menyebabkan minyak lebih mudah diserap oleh bahan makanan.
Kandungan Gizi
Vacuum frying mampu mempertahankan lebih banyak kandungan nutrisi, seperti vitamin dan mineral, karena suhu rendah dan paparan panas yang lebih singkat. Sementara itu, penggorengan biasa sering mengurangi kadar gizi makanan akibat suhu tinggi yang dapat merusak nutrisi sensitif seperti vitamin C dan asam lemak esensial.
Tekstur dan Warna Makanan
Makanan yang digoreng menggunakan vacuum frying seringkali memiliki warna yang lebih alami dan tekstur yang lebih renyah tanpa menjadi berminyak karena tidak terpapar suhu tinggi yang merusak pigmen alami. Sebaliknya, makanan yang digoreng biasa cenderung memiliki warna lebih gelap dan tekstur yang lebih berminyak, karena reaksi Maillard pada suhu tinggi.
Kesehatan
Vacuum frying dianggap lebih sehat karena menghasilkan makanan dengan kandungan minyak lebih sedikit karena minimnya pembentukan senyawa karsinogenik seperti akrilamida. Sebaliknya, menggoreng biasa meningkatkan risiko konsumsi lemak jenuh dan trans yang lebih tinggi, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan kardiovaskular jika dikonsumsi berlebihan.
Biaya dan Peralatan
Mesin vacuum frying lebih mahal dan kompleks dan biaya operasional dan investasi awal vacuum frying umumnya lebih tinggi karena menggunakan teknologi vakum dan pengaturan suhu khusus. Di sisi lain, alat penggorengan biasa jauh lebih murah dan mudah didapat, menjadikannya pilihan yang lebih terjangkau untuk penggunaan sehari-hari, meski dengan hasil yang lebih sederhana.
Ketujuh perbedaan ini menegaskan bahwa vacuum frying adalah proses penggorengan yang lebih sehat dan efisien, meski membutuhkan investasi peralatan yang lebih besar dibandingkan menggoreng biasa. Baca juga perbedaan lada dan merica!
Ingin memaksimalkan produksi untuk memulai bisnis dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan? Mesin Asterra menjawab kebutuhan Anda. Solusi revolusioner untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas Anda, kunjungi website asterra.id sekarang juga!
