
Dalam dunia peternakan, ketersediaan pakan yang berkualitas menjadi faktor utama dalam menjaga kesehatan dan produktivitas ternak. Salah satu jenis pakan yang banyak digunakan oleh peternak adalah silase. Pakan ini dikenal mampu mempertahankan nilai gizi hijauan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat menjadi solusi saat ketersediaan pakan segar berkurang, terutama di musim kemarau.
Silase menawarkan banyak manfaat bagi peternak, mulai dari efisiensi dalam penyimpanan hingga peningkatan kualitas pakan ternak. Dengan teknik fermentasi yang tepat, silase menjadi alternatif unggulan untuk memastikan ternak tetap mendapatkan asupan nutrisi yang optimal sepanjang tahun.
Apa itu Silase?
Silase adalah pakan ternak yang dibuat melalui proses fermentasi bahan hijauan dalam kondisi anaerob (tanpa udara) untuk mempertahankan kandungan nutrisinya. Proses ini melibatkan mikroorganisme yang mengubah karbohidrat dalam hijauan menjadi asam laktat sehingga pH menurun dan mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk.
Silase umumnya dibuat dari rumput, jagung, atau tanaman hijauan lainnya yang kaya akan karbohidrat. Pakan ini memiliki keunggulan dalam hal daya simpan yang lebih lama, kadar nutrisi yang terjaga, serta ketersediaan yang lebih stabil dibandingkan dengan pakan segar. Oleh karena itu, silase menjadi pilihan utama bagi peternak untuk memastikan kecukupan pakan ternak sepanjang tahun.
Lalu, bagaimana proses pembuatannya?
Cara Membuat Silase
Pembuatan silase melibatkan berbagai macam alat dan bahan, tidak terkecuali mesin. Untuk menghasilkan silase yang berkualitas tinggi, peternak perlu mengikuti beberapa tahapan penting. Berikut adalah langkah-langkah dalam proses pembuatan silase.
Pemilihan Bahan Hijauan
Bahan utama dalam pembuatan silase adalah hijauan yang kaya akan karbohidrat, seperti rumput gajah, jagung, sorgum, atau legum. Tanaman ini harus dipanen pada saat kandungan nutrisinya optimal, yaitu saat masih hijau dan belum terlalu tua. Pemilihan bahan yang tepat sangat penting karena akan memengaruhi hasil akhir silase.
Pemanenan dan Pencacahan
Setelah hijauan dipanen, langkah selanjutnya adalah mencacahnya menjadi potongan kecil dengan ukuran sekitar 2–5 cm. Pencacahan ini bertujuan untuk mempercepat proses fermentasi serta memudahkan penyimpanan dan pemadatan silase. Potongan yang terlalu besar dapat menghambat fermentasi, sementara potongan yang terlalu kecil bisa menyebabkan kehilangan nutrisi yang lebih cepat.
Agar mempermudah proses pencacahan, Sobat dapat menggunakan mesin pencacah silase. Mesin ini memiliki dimensi 120 x 80 x 140 cm yang mampu mencacah rumput gajah sebanyak 100-500 Kg/Jam. Material rangka mesin ini dibuat dari bahan UNP dan Siku besi dengan material body dibuat dari bahan plat besi.
Pengeringan Sebagian (Jika Diperlukan)
Jika hijauan yang digunakan memiliki kadar air yang terlalu tinggi, sekitar 75% atau lebih, maka perlu dilakukan pengeringan sebagian di bawah sinar matahari selama beberapa jam. Pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air hingga sekitar 60–70%, agar fermentasi berlangsung dengan baik dan tidak menghasilkan silase yang terlalu basah, yang dapat berisiko mengalami pembusukan.
Penambahan Aditif (Opsional)
Beberapa peternak menambahkan aditif seperti molase, dedak, atau inokulan mikroba untuk mempercepat fermentasi dan meningkatkan kualitas silase. Molase, misalnya, berfungsi sebagai sumber energi bagi bakteri asam laktat yang berperan dalam fermentasi. Penambahan aditif ini dapat membantu meningkatkan kandungan gizi serta mempercepat stabilisasi pH dalam silase.
Penyimpanan dalam Wadah Kedap Udara
Hijauan yang telah dicacah dan dicampur dengan aditif kemudian dimasukkan ke dalam silo, drum plastik, kantong plastik besar, atau lubang silase di tanah. Saat memasukkan hijauan, pastikan untuk memadatkannya secara maksimal agar udara di dalamnya berkurang. Proses ini sangat penting karena fermentasi silase berlangsung dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Jika masih ada udara, proses pembusukan bisa terjadi dan menurunkan kualitas silase.
Penutupan dan Fermentasi
Setelah semua hijauan tersimpan dengan rapat, wadah harus segera ditutup menggunakan plastik tebal atau bahan lain yang dapat mencegah masuknya udara dan air. Silase kemudian dibiarkan mengalami fermentasi selama 14–21 hari. Pada periode ini, bakteri asam laktat akan mengubah karbohidrat menjadi asam laktat, yang akan menurunkan pH dan mengawetkan hijauan.
Pengecekan dan Penggunaan Silase
Setelah masa fermentasi selesai, silase siap digunakan sebagai pakan ternak. Sebelum diberikan, pastikan silase memiliki aroma asam yang segar dan tidak berbau busuk atau berjamur. Silase yang baik akan memiliki tekstur lembut dan warna kehijauan hingga kecokelatan. Silase yang telah dibuka sebaiknya segera digunakan untuk menghindari paparan udara yang bisa menyebabkan pembusukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peternak dapat menghasilkan silase berkualitas tinggi yang dapat membantu menjaga kesehatan dan produktivitas ternak sepanjang tahun.
Cara Menyimpan Silase agar Awet
Musim hujan sering kali menjadi tantangan bagi peternak dalam menyediakan pakan ternak yang berkualitas. Hijauan segar mungkin melimpah, tetapi tidak selalu bisa langsung diberikan karena risiko pembusukan yang lebih cepat akibat kelembaban tinggi.
Di sisi lain, silase sebagai pakan ternak yang diawetkan melalui fermentasi dapat menjadi solusi yang sangat efektif. Namun, jika tidak disimpan dengan benar, silase juga bisa mengalami penurunan kualitas atau bahkan membusuk karena terpapar udara dan air.
Untuk memastikan silase tetap awet dan bernutrisi sepanjang musim hujan, peternak perlu menerapkan metode penyimpanan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah penting yang bisa dilakukan agar silase tetap dalam kondisi baik meskipun menghadapi cuaca yang lembab dan curah hujan yang tinggi.
Gunakan Wadah yang Kedap Udara dan Anti Air
Pastikan silase disimpan dalam wadah yang benar-benar kedap udara dan tahan air, seperti drum plastik, silo beton, kantong plastik tebal, atau bunker silase yang dilapisi plastik berkualitas tinggi. Hal ini penting untuk mencegah air hujan masuk dan menghambat pertumbuhan jamur serta bakteri pembusuk yang bisa merusak silase.
Pastikan Silase Terkompresi dengan Baik
Saat memasukkan hijauan ke dalam wadah penyimpanan, padatkan secara maksimal untuk mengurangi ruang udara di dalamnya. Silase yang tidak dipadatkan dengan baik akan berisiko mengalami fermentasi yang buruk dan lebih cepat rusak jika terkena udara atau air.
Tutup Silase dengan Plastik Tebal dan Tambahkan Pemberat
Gunakan plastik hitam atau plastik khusus silase yang kuat untuk menutup permukaan silase. Pastikan plastik menutupi seluruh bagian silase tanpa celah sedikit pun. Untuk menghindari air masuk dan menjaga kedap udara, tambahkan pemberat seperti ban bekas, karung berisi pasir, atau batu di atas plastik penutup.
Simpan di Tempat yang Tidak Tergenang Air
Pastikan lokasi penyimpanan silase berada di tempat yang lebih tinggi atau memiliki sistem drainase yang baik agar air hujan tidak menggenangi area penyimpanan. Jika menggunakan bunker tanah, buat parit kecil di sekitar bunker untuk mengalirkan air hujan agar tidak merembes ke dalam silase.
Gunakan Kantong atau Drum Plastik untuk Penyimpanan Skala Kecil
Jika silase disimpan dalam skala kecil, gunakan kantong plastik besar atau drum plastik yang dapat ditutup rapat. Metode ini lebih praktis dan aman dari kelembaban dibandingkan menyimpan di bunker tanah terbuka.
Periksa Secara Berkala
Selama musim hujan, lakukan pengecekan rutin terhadap kondisi silase. Jika ditemukan kebocoran atau bagian yang terkena air, segera perbaiki atau gunakan silase yang masih bagus sebelum rusak lebih parah. Hindari mengambil silase dari tengah tumpukan karena dapat mempercepat pembusukan.
Dengan penyimpanan yang tepat, silase bisa bertahan dalam kondisi baik selama berbulan-bulan, bahkan hingga satu tahun, tanpa kehilangan kualitas nutrisinya. Hal ini akan sangat membantu peternak dalam menyediakan pakan ternak yang stabil, terutama saat musim hujan ketika ketersediaan hijauan segar terbatas.
Bagaimana, Sobat Mesin? Apakah tertarik untuk membuatnya?
Kini, saatnya Sobat Mesin mempertimbangkan investasi yang bijak ini. Dengan mesin pencacah rumput dari Asterra.id, Sobat Mesin dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memastikan ketersediaan pakan berkualitas bagi ternak.