Buah Pala: dari Asal-Usul hingga Manfaatnya

gambar-buah-pala-asterra

Buah pala, yang memiliki nama ilmiah Myristica fragrans, adalah salah satu komoditas unggulan dari daerah tropis yang telah dikenal dan dimanfaatkan sejak zaman dahulu. Tanaman ini berasal dari Kepulauan Maluku, Indonesia, yang juga dikenal sebagai “Kepulauan Rempah-rempah” karena kekayaan hasil buminya. Buah ini tidak hanya dihargai karena aroma dan rasa khasnya yang sering digunakan sebagai bumbu masakan, tetapi juga karena khasiatnya dalam bidang kesehatan dan pengobatan tradisional.

Pala memiliki berbagai bagian yang bermanfaat, mulai dari biji, fuli (aril), hingga minyak atsirinya yang diekstraksi untuk berbagai keperluan. Produk-produk dari buah pala, seperti rempah bubuk, minyak esensial, hingga olahan makanan, telah menjadi komoditas ekspor penting bagi Indonesia. Dengan sejarah panjang dan potensi ekonominya yang besar, buah ini menjadi simbol kekayaan alam Indonesia yang mendunia.

Asal-Usul Buah Pala: Diincar Bangsa Eropa?

Buah pala (Myristica fragrans) berakar dari Kepulauan Banda di Maluku, Indonesia, yang dikenal sebagai satu-satunya tempat asli tumbuhnya pohon pala pada masa lalu. Sebagai salah satu rempah langka, pala memiliki nilai yang sangat tinggi di pasar internasional, terutama di Eropa pada masa kolonial. Hal ini tidak lepas dari sifatnya yang serbaguna, baik sebagai bumbu masakan, bahan pengawet makanan, maupun sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit, seperti gangguan pencernaan, insomnia, dan peradangan.

Pada abad ke-15 hingga 17, rempah-rempah, termasuk pala, menjadi komoditas mewah di Eropa. Aromanya yang khas dan kemampuannya untuk memberikan rasa hangat pada makanan membuatnya sangat dihargai, bahkan dianggap sebagai simbol status bagi kalangan bangsawan. Selain itu, pada masa itu, pala juga dipercaya memiliki khasiat medis, termasuk sebagai penangkal wabah penyakit seperti Black Death.

Eropa sangat menginginkan buah ini karena tingginya permintaan di pasar mereka dan terbatasnya pasokan. Hal ini mendorong bangsa-bangsa Eropa, seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris, untuk berlomba-lomba menguasai Kepulauan Banda. Pada awalnya, Portugis menjadi yang pertama menguasai perdagangan rempah-rempah, tetapi pada akhirnya Belanda berhasil memonopoli produksi dan perdagangan pala melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie).

Selama masa kolonial, eksploitasi pala menyebabkan penderitaan besar bagi penduduk lokal, termasuk kekerasan, pengusiran, dan kerja paksa. Monopoli perdagangan pala oleh Belanda bahkan berlanjut dengan perjanjian “Tukar Pulau” pada tahun 1667, di mana Belanda menyerahkan Pulau Manhattan (New York) kepada Inggris demi mendapatkan kendali penuh atas Kepulauan Banda.

Kandungan Buah Pala

gambar parutan biji pala siap olah/ source: Canva

Salah satu hal mengapa buah pala menjadi rempah-rempah yang diperebutkan oleh Bangsa Eropa, yaitu karena kandungan yang dimilikinya. Ternyata, kandungan-kandungannya memberikan berbagai manfaat, terutama dari segi kesehatan. 

Minyak Atsiri


Buah pala, terutama bijinya, kaya akan minyak atsiri yang terdiri dari senyawa seperti myristicin, elemicin, safrole, dan eugenol. Minyak atsiri ini memiliki sifat antiseptik, antiinflamasi, dan antimikroba yang sering dimanfaatkan dalam pembuatan obat tradisional, aromaterapi, serta produk perawatan kulit. Selain itu, kandungan ini juga digunakan untuk meredakan nyeri otot dan meningkatkan relaksasi tubuh.

Zat Besi dan Mineral Lainnya


Buah pala mengandung mineral seperti zat besi, magnesium, dan kalium yang penting bagi kesehatan tubuh. Zat besi berperan dalam pembentukan hemoglobin, yang membantu mencegah anemia. Magnesium berkontribusi dalam menjaga fungsi otot dan saraf, sementara kalium membantu mengatur tekanan darah dan kesehatan jantung.

Vitamin C


Vitamin C yang terdapat dalam buah pala memberikan manfaat sebagai antioksidan kuat yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.

Serat


Buah pala mengandung serat yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, serta menjaga kadar gula darah tetap stabil sehingga baik untuk penderita diabetes.

Senyawa Myristicin


Pernahkah mendengar senyawa myristicin? senyawa ini dalam buah pala dikenal memiliki efek neuroprotektif yang dapat meningkatkan fungsi otak, memperbaiki daya ingat, serta melindungi dari gangguan neurodegeneratif seperti Alzheimer.

Senyawa Antibakteri


Buah pala mengandung senyawa dengan sifat antibakteri yang efektif melawan bakteri tertentu, termasuk E. coli dan Salmonella. Oleh karena itu, pala sering digunakan dalam pengawetan makanan dan menjaga keamanan pangan.

Efek Penenang Alami


Komponen dalam buah pala juga diketahui memiliki efek penenang alami, yang membantu mengurangi stres, insomnia, dan kecemasan. Dalam pengobatan tradisional, buah pala sering digunakan sebagai ramuan untuk meningkatkan kualitas tidur.

Bagaimana, Sobat Mesin? Sudah tahukan asal-usul buah pala, kandungan, dan manfaatnya yang beragam. Meskipun buah ini kecil, manfaatnya tersebar dalam berbagai bidang. 

Untuk mempermudah produksi buah pala, Asterra.id menawarkan mesin pengolah pala, loh! Mesin-mesin tersebut dapat membantu Sobat apabila ingin terjun ke dalam bisnis pala, terutama bagi Sobat yang sudah memiliki sumber daya alam buah kecil ini. Tunggu apalagi, yuk cek ke Asterra.id!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Main Menu

× Konsultasi sekarang! Available on SundayMondayTuesdayWednesdayThursdayFridaySaturday